Resep Ryoya Takashima Untuk Membuat Vlog yang Memanjakan Mata
‘Menciptakan makanan yang baik bagi manusia dan lingkungan; mendorong penonton menjalani hidup berkesadaran dan berkelanjutan’. Ini adalah filosofi Peaceful Cuisine, sebuah kanal YouTube terkenal tentang masakan vegan yang dipandu oleh Chef Ryoya Takashima. Dikenal dengan konten videonya yang unik dan menenangkan, penonton terus mengunjungi kanal ini karena kepiawaian Ryoya dalam menyajikan resepnya secara artistik dan profesional. Didirikan pada tahun 2010, Peaceful Cuisine tidak hanya bertujuan menggugah selera tetapi juga menyenangkan mata penonton.
Ryoya memiliki kamera pertamanya sewaktu berusia 22 tahun. Saat itulah ia mulai memotret dan memulai perjalanannya sebagai seorang fotografer. Dia, kemudian, mempublikasikan foto-foto tersebut di blog miliknya. Di sana, ia juga berbagi resep makanan plant-based dan beragam tips memasak yang ia pelajari di kelas memasak makrobiotik. Beberapa tahun kemudian, ia memiliki kamera video pertamanya, yang membuka pintu kesempatan mendirikan kanal YouTube Peaceful Cuisine.
“Saat itu, belum banyak kanal masakan vegan yang berkualitas di YouTube, jadi saya memutuskan untuk membuatnya. Saya mengubah konten dan kelas memasak saya di blog ke media video karena menurut saya ini adalah cara yang efisien untuk menyampaikan resep yang saya miliki. Selain itu, saya mempunyai insting bahwa konten video akan menjadi hal utama di masa depan,” ujar Ryoya. Ternyata dia benar! Konten video diterima dengan baik oleh beragam jenis penonton di seluruh dunia, dan sekarang ia menuai hasil dari pemikiran kreatifnya.
SehariBersamaRyoya Takashima, Sang Content Creator
Resep milik Ryoya terinspirasi dari perjalanannya. Setiap kali ia mencoba masakan yang berbeda dari negara yang ia kunjungi, ia akan membuatnya di rumah dan memfilmkan resep aslinya untuk dibagikan ke penonton Peaceful Cuisine. Setelah memproduksi vlog memasak selama lebih dari satu dekade, membuat konten kini telah menjadi bagian dari gaya hidup Ryoya. Proses rekaman videonya dimulai di awal pagi untuk mendapatkan cahaya alami dan memastikan bahwa dia selesai sebelum malam.
“Saya biasanya mulai mempersiapkan dari hari sebelumnya. Misalnya, saat membuat video memasak, saya sudah menyiapkan resep sehari sebelumnya dan merekam pada keesokan harinya. Saya suka membuat video dengan cahaya alami, jadi saya akan bangun sedikit lebih awal dari biasanya dan menyelesaikannya sebelum matahari terbenam,” ucap chef-vlogger ini.
Ryoya selalu mengandalkan cahaya matahari sebagai sumber pencahayaan. “Merekam dengan bantuan cahaya alami adalah sesuatu yang tidak pernah berubah sejak awal. Saya tidak menggunakan lampu listrik karena saya ingin videonya terlihat seautentik mungkin.”
Percaya atau tidak, sebagian besar videonya, sesinematik apa pun, direkam dari dapur rumahnya dan hanya memakai peralatan minimal.
“Hal penting bagi saya saat membuat video adalah menciptakan gambar yang memikat bagi kebanyakan orang, terlepas dari diet atau gaya hidup mereka. Saya harap video tersebut akan memengaruhi mereka yang awalnya tidak menaruh minat pada makanan sehat menjadi tertarik dan atau mencoba memasak makanan sehat tanpa menyadari bahwa itu adalah makanan vegan. ”
Alpha 7S III MembuatVideo diPeaceful CuisineMemilikiNuansaSinematik
Ryoya sudah lama menjadi pengguna Sony. “Alpha 7 II adalah kamera full-frame pertama saya. Kemudian saya membeli Alpha 7R II, Alpha 7S II, dan Alpha 7 III. Ada beberapa alasan mengapa saya masih menggunakan kamera Sony. Pertama, ini sangat ringkas. Kedua, daya tahan baterainya luar biasa, Anda bahkan dapat terus merekam sambil mengisi daya melalui kabel USB,” ujarnya.
Saat ini, kamera andalannya adalah Alpha 7S III yang ia beli saat kamera ini pertama dirilis dan telah menggunakannya sejak saat itu. Di antara beberapa alasan utamanya adalah sensitivitas tinggi dari gear yang dapat menangkap detail yang presisi dan rona warna akurat. “Anda akan terkesan betapa bersihnya hasil rekaman dari kamera ini,” ucap Ryoya.
Ia memasangkan kamera tersebut dengan lensa Distagon T* FE 35mm F1.4 ZA (SEL35F14Z), merekam video 4K/24 frame per detik dengan kecepatan rana sebesar 1/50 dan aperture F2.0. Efek bokeh yang indah dari lensa ini menambah daya pikat sempurna yang membuat tampilan makanannya semakin estetik dan menggugah selera. Pengaturan yang tepat, ditambah dengan jumlah pencahayaan alami yang pas yang masuk ke rumahnya, membuat videonya berkualitas sinematik.
“Merekam dengan frame rate 24fps adalah sesuatu yang saya butuhkan untuk video memasak saya. Pada dasarnya, frame rate 24fps adalah frame rate yang sama yang digunakan di bioskop. Videonya layaknya kualitas bioskop. Jika Anda merekam dengan frame rate 30 atau 60fps, video akan tampak terlalu halus dan terlalu nyata sehingga cukup sulit untuk mendapatkan nuansa sinematik,” jelas Ryoya. Pengaturan yang biasa ia lakukan adalah menetapkan aperture atau bukaan lensa pada F2.0~2.8 dengan kecepatan rana 1/50. Sementara untuk ISO, biasanya diatur ke ISO1600 atau serendah mungkin. Ryoya juga menjelaskan bahwa filter ND adalah salah satu hal penting yang membuat video tampak lebih sinematik. Filter ND memungkinkan pengguna memiliki aperture yang lebih lebar untuk membantu menangkap rekaman dengan lebih banyak bokeh sehingga memberikan hasil yang lebih artistik.
Ryoya menggunakan monitor untuk memeriksa dan memastikan akurasi eksposur karena akan sulit untuk menyesuaikannya jika hanya melihat pada layar kamera.
Ia juga memanfaatkan pengaturan S-Log3 untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara sorotan dan bayangan, selain itu, pengaturan ini membuat pewarnaan lebih mudah disesuaikan. “Merekam dengan profil Log adalah suatu keharusan bagi saya. Pewarnaan pada rekaman Log memang rumit tetapi hasilnya sepadan. Anda akan menyukai warna yang Anda dapatkan dari teknik tersebut.”
“Dulu, saat hanya bisa merekam pada 8bit, pewarnaan sangat sulit. Saya tidak ingin melakukannya lagi. Sekarang, dengan Alpha 7S III, sangat mudah ,” dia juga menambahkan bagaimana Alpha 7S III memungkinkan perekaman 10-bit, yang menghasilkan video berkualitas tinggi jika pewarnaan dengan S-Log3.
“Membuat video seperti menciptakan sebuah karya seni . Tidak ada yang benar atau salah pada cara Anda membuatnya. Saya ingin orang-orang mengeksplorasi gaya mereka sendiri dan menjadi kreatif. Meskipun ada banyak teknik yang saya lakukan, saya percaya itu bukan untuk semua orang. Eksplorasi gaya sendiri tetaplah yang terpenting,” ucap Ryoya.
“Yang harus Anda lakukan adalah mencoba yang terbaik dalam mengekspresikan gaya Anda melalui kamera dan menunjukkan kepada audiens bagaimana Anda melihat dunia. Saya percaya Sony adalah salah satu merek kamera terbaik untuk videografi. Itulah sebabnya saya menggunakan Sony hingga sekarang. Yang paling penting adalah bagaimana Anda membuat videografi Anda, dan bagaimana perlengkapan kamera yang Anda gunakan dapat lebih meningkatkan keterampilan Anda, ” pesan Ryoya untuk content creator video pemula dan untuk mereka yang berminat menjadi content creator.