Ketika berbicara tentang fotografi kreatif, menemukan inspirasi saat mengalami kebuntuan kreatif berarti melihat melampaui yang biasa. Bagi fotografer pernikahan yang berbasis di Hong Kong, Ben Tang, semangat dan dedikasinya berperan penting dalam kemampuannya untuk tetap segar. Sepanjang karirnya, kebuntuan kreatif muncul dalam berbagai cara, utamanya karena faktor-faktor seperti cuaca dan pencahayaan. 

Namun demikian, Ben masih mampu beradaptasi dan menonjolkan elemen artistik yang khas dalam foto-fotonya, baik itu upacara pernikahan yang menakjubkan atau hidangan yang menggugah selera. Karya-karyanya berbicara tentang kemampuannya untuk melewati tantangan dan memberikan pandangan yang unik melalui bakat istimewa dalam menyuntikkan perspektif artistik di berbagai peluang foto. Dalam artikel ini, Ben membagikan kiatnya tentang mengasah kreativitas untuk menangkap bidikan yang sempurna terlepas dari lingkungan pemotretan. 

1. Beradaptasi dengan Disrupsi  

Pandemi COVID-19 membawa gangguan besar pada sebagian besar, jika tidak semua, industri di seluruh dunia. Bagi Ben, gangguan terhadap pekerjaannya sebagai fotografer pernikahan terasa sangat berat, tetapi itu juga merupakan momen penting dalam perkembangannya sebagai fotografer yang adaptif, yang sangat mahir dalam hampir semua situasi. 

"Pemesanan selama dua tahun terakhir turun secara signifikan dan itu sangat memperlambat pekerjaan saya," jelas Ben. "Ada terlalu banyak perubahan dari klien, beberapa ingin menjadwalkan ulang dan yang lain meminta untuk membatalkan pemotretan mereka demi keselamatan mereka." 

Dengan beberapa peristiwa yang dilalui, segalanya menjadi lebih sulit karena Ben dan asistennya harus bekerja secara terpisah. Saling memberi kabar menjadi hal yang penting untuk memastikan bahwa mereka dapat menyelesaikan setiap pemotretan dengan lancar dan meminimalkan masalah. Dengan cara ini, Ben dan timnya dapat menyediakan produk akhir yang akan memuaskan klien mereka. "Asisten saya akan mempersiapkan tempat terlebih dahulu, dan saya akan melakukan pemotretan jika sudah siap," kata Ben. 

2. Menemukan Spot Baru di Tempat yang Sudah Biasa

Setelah pandemi COVID-19, Ben tahu dia perlu berpikir di luar kebiasaan untuk menjaga bisnisnya tetap berkelanjutan. Dengan adanya pembatasan perjalanan dan pasangan-pasangan lebih memilih untuk tetap berada di Hong Kong, pilihan lokasi untuk pemotretan menjadi relatif terbatas. Ben ingin mengambil foto yang secara visual mirip dengan tempat lain di seluruh dunia, jadi ia dan timnya mulai mencari lokasi unik di Hong Kong. "Dari daerah terluar Sai Kung ke Luk Keng dan Cape D'Aguilar hingga Tai Mo Shan, tujuan utama kami adalah mencari lokasi romantis dan menakjubkan untuk mendapatkan sudut yang segar," katanya. 

Sepanjang perjalanan Ben, ia mampu menemukan lokasi visual yang menakjubkan yang juga memungkinkan Ben untuk membawa perhatian ke bagian-bagian Hong Kong yang tidak diketahui. 

3. Berekspansi ke Fotografi Dalam Ruangan 

Selama 2 tahun terakhir, Ben harus menemukan ide-ide baru untuk melakukan pemotretannya. "Pandemi telah memberi saya banyak ide baru untuk menjadikan saya seorang fotografer yang lebih fleksibel. Berfokus pada fotografi dalam ruangan memungkinkan saya untuk menjelajah ke fotografi kehamilan dan keluarga," katanya. 

Bagi Ben, memotret anak-anak lebih menantang daripada foto pernikahan dan keluarga, karena anak-anak cenderung lebih bebas dan ekspresif. Ia harus siap memanfaatkan momen saat mereka ceria dan tenang sebelum mengklik tombol rana. Tip yang ditawarkan Ben adalah untuk mengabadikan momen apa adanya. Memang lebih mudah meminta seorang anak untuk berpose atau menunjukkan emosi tertentu, tetapi menciptakan momen yang autentik adalah hal yang paling disenangi oleh orang tua. Ia juga menyarankan fotografer untuk bersabar saat bersama anak-anak dan selalu bersiap untuk momen-momen ketika mereka tersenyum atau bahkan menangis. Pada akhirnya, anak-anak, seperti halnya orang dewasa, merespons keakraban. Semakin banyak waktu yang dihabiskan seorang fotografer dengan seorang anak, semakin baik mereka memahaminya. 

Ben juga mempelajari fotografi makanan, yang memungkinkannya bereksperimen dengan pencahayaan, sudut, dan alat peraga yang berbeda. Saat memotret makanan, pencahayaanlah yang menentukan suasana foto, tetapi alat peragalah yang memberikan cerita dan konteks pada foto. Untuk alasan ini, Ben memastikan untuk tidak hanya fokus pada hidangan utama itu sendiri, tetapi juga merangkai alat peraga dengan hidangan tersebut. Alat peraga ini termasuk bahan-bahan yang digunakan untuk membuat hidangan dan peralatan memasak. Mengambil bidikan percobaan adalah kebiasaan lain yang ditambahkan Ben pada pengalamannya, karena ini membantu mengembangkan ide dalam menggambarkan subjek saat pemotretan resmi. 

"Meskipun saya baru dalam fotografi makanan, saya dapat menerapkan pengetahuan baru ini ke fotografi pernikahan. Saya seorang fotografer yang jauh lebih mahir karena ini, dan percaya bahwa ini akan menambah persediaan senjata di gudang kreativitas saya," kata Ben. 

4. Keberanian untuk Menjelajah  

Ben percaya bahwa kreativitas memungkinkan fotografer untuk menangkap momen terbaik yang lebih menonjol dari momen yang lain. "Para pehobi yang ingin terjun ke dunia fotografi tidak boleh takut untuk berpikir secara berbeda dan mencoba metode baru. Menemukan sudut baru yang segar akan menghembuskan kehidupan baru ke dalam foto yang mereka ambil," kata Ben. 

Bagi Ben, kunci untuk menjadi fotografer kreatif dimulai dengan mampu melewati keadaan sulit. Ini juga berarti keluar dari zona nyamannya untuk menemukan sudut, pencahayaan, dan latar belakang yang sempurna sebelum mengklik tombol rana. Seseorang tidak akan pernah tahu di mana dan bagaimana inspirasi dapat muncul hingga mereka keluar dan menjelajahi cakrawala baru. Hal ini terutama berlaku untuk Ben, yang merasa bahwa karya-karya terbarunya adalah yang paling berkesan karena lahir dari masa-masa yang penuh tantangan.